Kemerdekaan
merupakan sesuatu yang mutlak bagi setiap umat manusia, bangsa dan negara.
Kemerdekaan tentu bukan saja berbicara mengenai terbebasnya dari penjajahan
langsung (kolonialisme), tetapi kemerdekaan juga berkaitan dengan segala aspek kehidupan
berbangsa dan bernegara, psikologis, sosiologis, ekonomi maupun politik serta
jerat neokolonialisme. Bangsa Indonesia sudah mencapai kemerdekaan selama 72
tahun. Namun lamanya kemerdekaan Indonesia ternyata tidak menjamin manusia
Indoensia telah merdeka sepenuhnya.
Kesenjengan
sosial-ekonomi, kemiskinan, korupsi, kolusi dan nepotisme, menjadi persoalan
yang cukup memprihatinkan, Kesenjangan sosial-ekonomi di Indonesia sudah
mencapai titik nadirnya, bayangkan saja empat orang terkaya di
Indonesia memiliki kekayaan lebih dari 100 juta penduduk termiskin (baca : Oxfam
2017). Sehingga yang kaya semakin kaya dan yang miskin tetaplah miskin.
Sedangkan korupsi, kolusi dan nepotisme (kkn) yang terjadi di negara Indonesia
tercinta ini tidak kalah memprihatinkan. Di tataran kepala daerah baik
provinsi, kabupaten maupun kota lebih dari setengah diantaranya telah terbukti terjerat
korupsi. Belum lagi persoalan kedaulatan politik, dan supremasi hukum.
Merdeka
dari kolonialisme, namun tidak mampu berdaulat dibidang politik, dan masih
banyak ketidakadilan, jurang ketimpangan semakin dalam serta kesejahteraan
masyarakat tidak merata. Sesungguhnya belum sepenuhnya merdeka. Karena merdeka
yang sesungguhnya bukan semata merdeka dari kolonialisme, tetapi juga dari neo
kolonialisme berupa control asing terhadap suatu negara dengan kapital sebagai
modal utama. Sehingga negara bersangkutan mengalami ketergantungan. Dan
disinilah kemudian yang terjadi di Indonesia, ketergantungan terhadap asing,
berupa investasi dan hutang, setiap periode pergantian pemimpin negara maka
hutang negara semakin meningkat dan membuka seluas-luasnya bagi investor untuk
menanamkan sahamnya di Indonesia. Hal ini kemudian dikhawatirkan akan
menjadikan Indonesia tidak mampu berdaulat, karena Indonesia tidak mandiri
secara ekonomi sehingga kepentingan asing diakomodir dan diwujudkan dalam
kebijakan politik Indonesia. Salah satu tokoh pernah mengatakan bahwa selama
Indonesia bergantung terhadap asing maka selama itu pula Indonesia berada dalam
selangkangannya.
Janji Kemerdekaan
Janji Kemerdekaan
adalah terciptanya kesejahteraan umum, keadilan sosial, berdulat dibidang
politik, mandiri secara ekonomi, berkepribadian dalam bahasa, menegakkan
supremasi hukum, dan mampu mencerdaskan kehidupan bangsa. Janji kemerdekaan itu
memang bukanlah perkara mudah untuk diwujudkan, namun bukan berarti mustahil.
Indonesia mampu bangkit menjadi bangsa yang benar-benar merdeka sesuai dengan
janji kemerdekaan tatkala Indonesia mampu menghilangkan warisan kolonialisme,
feodalisme san otoritarianisme, seperti yang diungkapkan Yudi Latief bahwa
warisan terburuk kolonialisme, feodalisme dan otoritarianisme bukan terletak
pada besaran kekayaan yang dirampas, penderitaan yang ditimbulkan, dan nyawa
melayang, melainkan pewarisan nilai koruptif, penindasan, dan perbudakan yang
tertanam dalam mental bangsa.
Indonesia untuk
menjadi bangsa yang besar harus melepaskan diri dari warisan kolonialisme,
otoritariane penguasa terdahulu. Mental bangsa Indonesia harus direvolusi,
kembali menjadi mental yang berlandaskan pada pancsila. Sehingga merdeka,
bersatu, berdaulat adil dan makmur benar-benar mampu untuk diwujudkan bangsa
Indonesia.
Selain itu,
menjadi bangsa yang besar Indonesia harus mampu memenuhi janji kemerdekaan dan
mewujudkan kedaulatan dibidang politik, mandiri secara ekonomi dan berkepribadian
dalam Bahasa, seperti trisakti bung Karno. Kebijakan politik pemerintah harus
benar-benar untuk kepentingan rakyat tidak atas pesanan para pemegang kapital,
ketika capital sudah menguasai kebijkan politik pemerintah maka yang terjadi
adalah kesensaraan terhadap rakyat. Negara dalam hal ini perlu untuk
benar-benar mandiri secara ekonomi dan tidak tergantung terhadap asing karena
dengan menghamba terhadap asing maka
selama itu pula bangsa kita dibawah kepentingan asing.
Selamat HUT RI 72, mari bersama-sama berusaha
mewujudkan Indonesia merdeka sepenuhnya. Merdeka 100 persen, merdeka dari
kemiskinan, merdeka dari ketidakadilan, merdeka untuk berdaulat, merdeka untuk
mencerdaskan, dan merdeka untuk mensejahterkan.
1 komentar:
Click here for komentarSedap!
ConversionConversion EmoticonEmoticon